My First Love Z


LOVE AT FIRST SIGHT FOREVER




Love at first sight atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan ‘cinta pada pandangan pertama’ adalah perasaan cinta yang timbul terhadap lawan jenis ketika baru pertama kali bertemu. Dan, aku sendiri pernah mengalaminya,,,

Dulu, saat Masa Orientasi Siswa (MOS) kelas X SMK, aku bertemu dengan seseorang yang juga merupakan murid baru disana. Entah kenapa, saat pertama aku melihatnya, aku langsung tertarik dengannya, aku menyukainya, aku ingin berkenalan dengannya, aku ingin satu kelas dengannya dan aku ingin dia menjadi temanku. Sungguh konyol memang, mengingat aku adalah seorang yang pendiam sehingga semua hal itu tak bisa aku lakukan. Dan sungguh diluar dugaan, ternyata dia juga memilih jurusan yang sama, namun berbeda kelas denganku. Aku sedikit merasa senang, karena letak kelas kami berdampingan. Hari-hari berlalu dengan perasaanku yang masih sama, setiap hari aku selalu memikirkanmu, mencari tahu apakah kau sudah datang, memperhatikan tingkah lakumu dari kejauhan, dan selalu berpikir bagaimana aku bisa berbicara denganmu ? sementara rasa takut dari sisi pendiamku belum bisa aku hilangkan, sementara kau pun tidak satu kelas denganku.
Beberapa bulan dan tahun berlalu, selama itu pula aku sedikit tau tentang dirimu. Kau adalah anak yang pintar di kelas, kau anak yang selalu ceria dan punya rasa humor yang tinggi. Setiap kau bergaul, kau selalu selipkan tingkah konyol hanya untuk melihat teman-teman tertawa olehmu. Bahkan tak jarang aku juga ikut tertawa melihat kelakuanmu yang begitu lucu. Aku pun sempat berpikir, kapan aku akan terus seperti ini, memikirkan seseorang yang bahkan belum pernah aku ajak bicara, memikirkan seseorang yang bahkan tidak pernah memikirkanku. Hingga suatu hari, ketika kami naik ke kelas XII terjadi perubahan pada pembagian kelas jurusan 1 dan 2, atau lebih tepatnya kelas kami diacak. Hatiku merasa senang mendengar kabar itu, karena aku pikir mungkin saja aku ada kesempatan untuk bisa satu kelas denganmu,, tapi ternyata takdir berkehendak lain, karena kita masih terpisah dalam dua kelas yang berbeda. Tapi tidak masalah, setidaknya kamu lebih sering main ke kelasku.

Pernah sekali saat kami dipilih untuk ikut seleksi lomba, hanya aku dan dia. Dalam satu ruangan kami mengerjakan satu soal, kami sedikit berdiskusi , dan hari itu adalah hari paling bahagia dalam hidupku, bisa bersama orang yang aku suka. Dan ternyata dia yang terpilih untuk ikut lomba itu. Aku tidak merasa kecewa, karena bisa bersamanaya saja aku sudah merasa sangat senang, meski hanya sebentar. Satu hal yang paling tidak bisa aku maafkan dari sikapku terhadapmu adalah bahwa aku selalu berusaha menyadarkan diriku tentang kenyataan jika aku tak pantas untuk memilikimu, karena itulah aku selalu memalingkan muka ketika hendak berpapasan denganmu, ketika kau melihatku, ketika kau hendak menyapaku. Bukan karena sombong, namun aku tak kuasa melihat dirimu yang tak mungkin ku miliki. Aku merasa tak pantas untuk kau beri senyuman manismu. Maaf, jika sikapku ini begitu konyol,, seolah aku tak melihatmu, seolah aku tak mengenalmu, aku palingkan mukaku dari hadapanmu hanya karena rasa tak percaya diri atas ketidakpantasanku untukmu.

            Sungguh bodoh, aku biarkan perasaan ini terlalu lama. Bahkan hingga 2 tahun sejak aku lulus  SMK, aku masih memendam rasa ini, pernah beberapa kalii aku chatting denganmu lewat grup alumni SMK dan kita selalu bertengkar akan satu masalah tak penting yang berujung dengan lelucon yang meramaikan grup kita. Namun hubungan itu tak bertahan lama. Karena kau memilih untuk berhenti menggunakan aplikasi sosial media dan mengganti nomermu, sehingga aku tak bisa menghubungimu lagi.  Meski kini ku tahu kau sudah memiliki pacar, namun entah kenapa harapanku untuk bisa bersamamau tak berkurang sedikitpun, walau kesadaranku akan ketidakpantasan ini masih terngiang di fikiranku. Aku hanya berharap semoga Tuhan mempertemukan kita nanti sebagai jodoh yang tak terduga, namun jika kau bukan jodohku, aku berharap Tuhan selalu melindungimu dan memberikan yag terbaik untukmu. Dan semoga aku bisa menghilangkanmu dari pikiranku, dan memperoleh penggantimu yang bisa membuatku selalu tersenyum bahagia.

Pernah terpikir, apa mungkin yang aku rasakan ini adalah perasaan cinta ? ataukah  obsesi ? atau sekedar perasaan kagum semata ?

Semua hal tentangmu selalu membuatku merasa senang, semua tingkah lakumu selalu membuatku tersenyum, apapun yang kau lakukan selalu benar di mataku. Dan aku tak pernah berhenti berangan seandainya takdir kita dulu berbeda, seandainya aku bisa ungkapkan perasaan ini, seandainya aku tidak terlalu takut untuk memulai percakapan kecil denganmu,

Seandainya kau bisa mengerti semua perasaanku selama ini, aku ingin kau tahu kaulah cinta pertamaku, kaulah sosok yang mampu menggetarkan hatiku saat bersamamu,
Apakah kau punya perasaan yang sama denganku ?
Pernahkah kau berfikir tentang diriku selama ini ?
Bagaimana penilaianmu terhadapku ?
Apa aku ini memang gadis bodoh, bagai pungguk yang merindukan rembulan ?

Jika perasaanku selama ini salah, jika rasaku ini cuma bertepuk sebelah tangan, aku hanya bisa berharap semoga aku bisa melupakanmu dan bisa mencari sosok pengganti yang lebih baik darimu. Semoga saja...

#iniaz

Komentar